facebook facebook facebook facebook facebook facebook facebook
Coretan Dari Calon Pustakawan

Sabtu, 16 Maret 2013

Perpustakaan Untuk Rakyat


Sebuah pesan untuk para calon pustakawan Indonesia

Hay hay..ada sedikit coretan dari febri nii..langsung aja ya…
Hari senin tanggal 11 Maret 2013 yang lalu Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi mengadakan kuliah umum bersama Bpk. Blasius Sudarsono dan Mbak Ratih Rahmawati yang tak lain dan tidak bukan adalah pengarang buku yang berjudul “Perpustakaan Untuk Rakyat”, selain beliau berdua hadir juga Ibu Afia Rosdiana dari perpustakaan kota Yogyakarta.  Dalam kuliah umum ini beliau bertiga membedah buku yang berjudul Perpustakaan Untuk Rakyat, banyak hal yang mereka kemukakan mengenai perpustakaan dan TBM.
Berikut ini sedikit ringkasan dari kuliah umum kemarin.
             Pustakawan bukan hanya dipandandang dari SK Menpan, yang mana pustakawan sebagai Pegawai Negeri Sipil, melainkan pustakawan sebuah kepribadian dan jiwa yang dimiliki oleh seorang pustakawan. Walaupun demikian masih saja perpustakaan itu sepi dari pengunjung, mungkin disebabkan kurangnya jiwa kepustakawanan dari pustakawan itu sendiri untuk membangun perpustakaan lebih baik lagi. Sebenarnya banyak artikel-artikel mengenai perpustakaan hanya saja artikel tersebut tidak menggunakan bahasa Indonesia. Namun, hadirlah buku Perpustakaan Untuk Rakyat yang dikemas dalam bahasa yang mudah dimengerti, yang dibuat seperti novel yang didalamnya terdapat dialog-dialog ringan antara anak dan bapak. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai beberapa TBM di Yogyakarta yang sebelumnya sudah dilakukan dengan observasi. Dalam buku ini juga dibahas mengenai perpustakaan dan kepustakawanan.
            Pada tahun 2009 seolah-olah orang yang datang ke perpustakaan tidak boleh menyebut TBM melainkan menyebut dengan perpustakaan rakyat. TBM sendiri didirikan dengan tujuan agar peserta pendidikan non formal belajar dan tidak lupa dengan pelajaran yang di dapat. Di Yogyakarta sendiri terdapat 234 TBM. Perlu diketahuai bahwa kebijakan dan pendampingan TBM di Yogyakarta berbeda dengan perpustakaan kota Jogja dan perpustakaan daerah Sleman. Ibu Afia juga berpesan pengunjung perpustakaan tidak langsung diajak untuk membaca tapi pengunjung dibuat senyaman mungkin di perpustakaan.
           Bapak Blasius sendiri awalnya tidak berfikiran untuk berkolaborasi dengan Ratih Rahmawati yang tak lain adalah putri nya sendiiri, beliau menyuruh mahasiswa nya untuk menulis semua materi yang diajarkan, lalu setelah selesai perkuliahan hasil tulisan itu akan dirangkum dan dibuat buku, namun, tak ada mahasiswa nya yang mengikuti sarannya, hingga dari tidak kesengajaan beliau berdialog dengan Putrinya dan jadilah buku dari hasil dialog tersebut yang berjudul Perpustakaan Untuk Rakyat. Menurut beliau perpustakaan ekuivalen dengan kebudayaan dan dibelakang perpustakaan itu adalah pustakawan itu sendiri. Sebenarnya yang harus diselesaikan terlebih dahulu oleh pustakawan adalah bagaimana cara mencerdaskan diri sendiri yang kemudian baru mensejahterakan dan mencerdaskan masyarakat dan semua itu terdapat di dalam perpustakaan TBM.
           Menurut pak Blas kepustakawanan sendiri memiliki pilar diantaranya:
a.       Panggilan hidup
b.      Semangat hidup
c.       Karya pelayanan
d.      Dilaksanakan secara professional
Selain harus memiiki 4 pilar tersebut seorang pustakawan harus memiliki kemampuan dan kemauan agar dapat menciptakan perpustakaan yang ideal. Kemauan itu sendiri adalah kemauan untuk :
a.       Berfikir kritis
b.      Membaca
c.       Menulis
d.      Kemampuan interprener
e.      Etika (moral, pelayanan terhadap public)
Mbak Ratih juga sedikit bercerita mengapa ia bisa menulis buku tersebut, ia yang juga kuliah
di prodi Ilmu Perpustkaan sampai semester 4 masih belum menemukan jati dirinya, ia masih bingung apa yang sebenarnya ia pelajari di Ilmu Perpustakaan ini. Sehingga pada suatu ketika ia berbincang-bincang dengan ayahnya yaitu bapak blasius dan beliau menganjurkan mbak ratih untuk mendatangi beberapa TBM di Yogyakarta, dari situ lah mbak ratih mulai menenumukan jati dirinya dan mulai tertarik dengan Ilmu perpustakaan dan dapat menulis buku yang berjudul Perpustakaan Untuk Rakyat.
Banyaknya anggapan bahwa seorang pustakawan hanya seorang penjaga buku memang tak mudah untuk dihilangkan. Anggapan itu harusnya dihilangkan dimulai dari pustakawan itu sendiri dan jangan merasa bahwa orang yang bekerja di perpustakaan adalah orang-orang buangan. Belajar di perpustakaan bukan hanya sekedar mengolah bahan pustaka tapi bagaimana kita belajar untuk memahami kebutuhan pengguna dan bagaimana yang harus dilakukan oleh seorang pustakawan ketika harus terjun langsung je dalam masyarakat.
Ya begitulah sedikit ilmu yang dapat aku bagikan, sampai ketemu di coretan-coretan febrii selanjutnya ….
Bye bye…
 

Jumat, 01 Maret 2013

Langit Februari yang Mendung



Februari ini mungkin tak seindah Februari tahun lalu..
Aku bahagia februari ini disaat ultahku yang ke 20 semua hadir untukku..
Dari pagi kejutan demi kejutan dibrikan oleh keluarga ku..dari ortu, adek, kaka, bahkan ponakan2 yang udah dari subuh nungguin aku bangun di depan pintu.. J
bahagianya hari itu..tak ada satupun yang kurang…
walau satu minggu sebelumnya udah ada rasa ganjel di hati entah apa itu…aku tak tau….
ntah apa yang membuat aku menangis semalam sebelum ultahku..

Malam itu..mungkin satu malam yang tak akan ku lupakan…
ya malam itu, kamis 14 februari 2013, ditengah guyuran hujan aku merayakan ultah ku dirumah..
ntah apa yang terjadi…semua terjadi begitu cepat…kabar itu..langsung terdengar di telinga ku…
aku berharap saat itu, aku masih tertidur..dan apa yang ku dengar itu hanyalah sebuah mimpi..
namun, aku salah…itu benar, benar terjadi…
Tuhaaannnn apa ini..serasa ditampar….lalu aku lari keluar menuju rumahmu memastikan semua itu salah..namun, sekali lagi itu benar… kamu udah gag da…gag da untuk selamanya.. :’(
Kamu….kamu ituu..
sahabat..kakak ku….belum lepas darii ingatanku, tepat 16 tahun yang lalu..aku selalu maen bareng sama kamu…kemanapun bareng..tepat 13 tahun yang lalu kita berangkat dan pulang sekolah bareng…
tepat 12 tahun yang lalu setiap malam minggu kita les bareng dan dijemput sama bapakku dan kita pulang bareng…tepat 12 tahun yang lalu disaat aku dinakali temen2 kamu selalu belain dan lindungi aku…tepat 5bulan yang lalu kita lembur mpe jam 12 mlm di masjid buat bikin pembukaan pensi, tepat 4bulan yang lalu kita takbiran bareng..tepat 3bulan yang lalu terdengar suara vespamu didepan rumah ku, kamu datang kerumahku dan kita makan bakso bareng diteras depan rumah..kamu beda malam itu..banyak ngomong, banyak hal yang kamu critakan…tepat 1 bulan yang lalu kita pergi ke makam bareng..dan sabtu malam 9 februari  2013, kita ketemu buat rapat penentuan ketua pemuda yang baru..masih jelas dalam ingatan ku disaat kamu ditunjuk sebagai calon ketua baru kamu bilang “jangan aku, aku gag bisa”, tanpa ada firasat apapun di hatiku…
Kamis malam 14 februari 2013, ditengah guyuran hujan yang seakan mengerti perasaanku saat itu..orang2 dtang berduyun2 kerumahmu untuk memberikan penghormatan terkhir buat kamu…
masih belum percaya..dan belum juga percaya..kamu udah gag da..kamu pergi secepat ini..meninggalkan semua kenangan…hanya menangis yang bisa kulakukan saat itu…malam itu..buat memejamkan matapun gag bisa…bisa tidur subuh..itu pun disanding sama ibu…
Jumat 15 februari 2013, untuk yang terakhir aku lihat kamu…tepat pukul 2 siang aku mengantarkanmu ketempat peristirahatanmu yang terakhir…aku berusaha untuk kuatt..disaat melihat jasadmu dimasukan keliang kubur..gag kuasa buat melihat semua saat itu….
Hari-hari setelah kepergianmu..masih belum percaya..masih merenung..buat tidur pun masih susah..
namun, lambat laun aku percaya..ini memang jalanmu harus seperti ini..Allah sayang kamu..kamu yang baik..kamu yang tulus.. memang tempatmu yang terbaik saat ini adalah disana..semoga Allah menerimamu disisi Nya, semoga kamu dapat temen2 yang lebih baik dari kita yang ada disini, dan untuk semua kenengan kita aku yang akan mengenangnya untuk aku dan untuk kamu disana.. :)

Semoga kamu bahagia disana.. aku kangen kamu… :*